Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trik Mengatasi Tantrum pada Anak, Jangan Keburu Emosi

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTantrum merupakan ledakan emosi yang sering dialami anak-anak, biasanya ditandai dengan teriakan atau amukan. Meski kondisi ini dianggap normal, menghadapi balita yang mengalami tantrum menjadi tantangan bagi hampir semua orang tua. Bagaimana agar balita Anda tidak sering mengalami tantrum?

BacaPanik Saat Anak Tantrum, Tiru Cara Denada Orang Tua Jaman Now

Pakar ilmu syaraf dan pakar tumbuh kembang anak asal Christchurch, Selandia Baru, Nathan Wallis, membagikan tiga kiat mencegah perilaku tantrum pada anak.

Nathan Wallis mengungkapkan dalam wawancara dengan Suzy Cato di siaran podcast Double Strength Mama Power, cara paling ampuh membantu mencegah anak mengalami tantrum adalah dengan membuat anak merasa berharga dan aman. Menurutnya, orang tua perlu berkomunikasi dengan anak dengan cara yang membuat mereka mau mendengarkan dan membuat mereka merasa berharga dan nyaman. Bagaimana kiatnya?

Biarkan Mereka Bersuara

Anak-anak tidak berdiri sendiri sebagai individu, namun merupakan bagian dari sistem sosial, yaitu keluarga. Perilaku yang ditunjukkan anak adalah respons mereka terhadap perilaku orang-orang di sekitarnya. Maka perilaku yang Anda dan keluarga tunjukkan akan menjadi cerminan bagi anak.

Dan jangan lupa memperlakukan anak sebagai seorang individu yang mempunyai pemikiran sendiri dan berhak untuk didengarkan pendapat dan keinginannya. Sebab sering kali perilaku tantrum terjadi ketika anak merasa tidak bisa menyampaikan keinginannya secara verbal.

"Dan ketika mereka dipaksa menunjukkan perilaku baik dan merasa tidak punya hak untuk menyuarakan isi hati, mereka akan melampiaskannya dengan perilaku tantrum dan melakukan hal yang berkebalikan dari instruksi Anda," urai Nathan Wallis.

Bebaskan Anak Berekspresi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang tua perlu memberikan batasan yang tepat untuk mengekspersikan diri mereka sendiri. Ubahlah kebiasaan Anda yang kerap melarang anak berbicara dan berekspresi, terutama di tempat-tempat umum.

"Dengan terbiasa mengekspresikan diri, anak akan cenderung berbicara dengan Anda daripada mengalami tantrum. Ketika seorang Nathan (Wallis) kecil dia diperbolehkan berbicara dengan bebas baik ketika berada di tempat umum maupun bicara secara empat mata. Ini memberikan kesempatan bagi anak untuk bersikap terbuka dan jujur dan tidak perlu mengikuti semua kebiasaan orang tua dan anak lainnya," ungkap Nathan Wallis.

Berikan Waktu Berkualitas

Memberikan anak curahan perhatian secara berkualitas setidaknya selama sepuluh menit setiap minggu akan memberikan perubahan drastis pada hubungan orang tua dan anak.

Ide ini awalnya muncul dari Oliver James di Inggris, di mana orang tua disarankan untuk mengatur waktu seminggu sekali khusus untuk dihabiskan bersama anak, tanpa gangguan apapun. Anda tidak perlu memikirkan liburan atau bepergian ke tempat-tempat yang disukai anak, yang penting Anda habiskan waktu khusus dan mencurahkan perhatian khusus untuk anak, entah dengan menemani mereka bermain atau mengobrol santai.

"Ini menciptakan jarak yang intim di mana anak akan merasa sangat didengarkan," kata Nathan Wallis. 

BacaTantrum Bisa Membuat Anak Tidur Nyenyak

TABLOIDBINTANG.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

3 hari lalu

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan. REUTERS
Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

4 hari lalu

Ilustrasi anak sulung perempuan. Shutterstock
3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.


Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

4 hari lalu

(dari kiri) Kim Kardashian dan anak sulungnya, North West. Foto: Instagram/@kimkardashian
Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.


Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

5 hari lalu

Ilustrasi anak sedang menggambar/UNICEF
Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.


Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

7 hari lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 29 April 2024. SYL disangkakan dengan Pasal 12 huruf e dan 12B UU No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.


Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

11 hari lalu

Ilustrasi lansia bersama cucunya. shutterstock.com
Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?


Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

11 hari lalu

Nirina Zubir mendapatkan kembali sertifikat tanah milik keluarganya yang sempat dikuasai oleh mafia tanah, Selasa, 13 Februari 2024. Foto: Instagram/@nirinazubir_
Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.